RiauGNN, PEKANBARU - Satu jam lebih menggelar
razia premanisme dan penyakit masyarakat di beberapa lokasi rawan, tim
gabungan Polresta Pekanbaru berhasil menjaring 21 orang yang
mayoritasnya tak memiliki kelengkapan identitas diri.
Uniknya, dari seluruh yang terjaring, ada pula seorang kakek, anak punk dan sepasang suami istri.
"Ada 21 orang yang kita amankan karena tidak memiliki identitas diri.
Saat ini mereka selanjutnya akan kita data. Kita juga pasti lakukan
koordinasi dengan dinas sosial untuk melakukan pembinaan terhadap mereka
yang terjaring razia tersebut," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru
Kompol Bimo Ariyanto melalui Wakasat Reskrim AKP Nardy M Marbun.
Nardy menjelaskan selain untuk mengantisipasi penyakit masyarakat,
razia itu sendiri dilakukan pihaknya demi meminimalisir aksi
kriminalitas yang kerap meresahkan masyarakat.
"Operasi premanisme ini kita pusatkan di sejumlah titik rawan, seperti
persimpangan Mal SKA, persimpangan Pasar Pagi Arengka dan Pasar Cik
Puan. Termasuk di kawasan pasar di sekitar Plaza Sukaramai. Ke depan,
giat serupa pasti akan kita lakukan lagi," singkatnya.
Pantauan di lokasi, 21 orang yang terjaring tersebut dijejerkan duduk
di halaman Polresta Pekanbaru untuk didata satu persatu. Mayoritasnya
mereka berasal dari luar Kota Pekanbaru.
Sementara itu Pasutri muda, Rangga (23) dan Umi (19) kaget ketika
puluhan personel Sabhara Polresta Pekanbaru mengamankannya karena
terjaring ops cipkon, Jumat (7/10/2016) sore, pukul 15.30 WIB.
"Kami udah nikah, buku nikah kami ada. Di sini (Pekanbaru) kami baru
dua tahun merantau, kerja kami cuma mengamen," ujar Rangga. (R02/RTC/GRC)
VIA : RIAUSKY
Post a Comment