Yang mana, para petani melakukan aktivitas pertanian hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, dan tidak berorientasi pada keuntungan dari penjualan produk pertanian milik mereka.
"Hal ini terbukti dengan masih banyaknya padi yang telah dipanen, tapi masih ditumpuk di sawah dan belum dirontok. Tampaknya, para petani kita memanfaatkan padi hasil tanaman mereka hanya untuk konsumsi keluarga," ujar Kuswari di ruang kerjanya, Tembilahan, belum lama ini.
Padahal, dikatakan Kuswari, tujuan umum dari pelaksanaan Opsus Pajalai yang merupakan program dari pemerintah pusat itu adalah meningkatkan kesejahteraan petani.
"Seharusnya kan, padi, jagung ataupun kedelai yang ditanam oleh mereka (para petani Inhil, red) itu kan bisa dijual. Sehingga, agribisnisnya jalan, yang mana petani tersebut mendapatkan untung secara finansial," terangnya.
Lebih lanjut, Kuswari mencontohkan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang para petaninya berorientasi bisnis terhadap komoditas pertanian yang dihasilkan.
"Keinginan kita (DTPHP Inhil, red) itu kan, padi, jagung dan kedelai itu bisa dijual, seperti halnya di Sumbar. Para petani di Sumbar dengan hanya menanam padi saja sepanjang tahun bisa lebih makmur kehidupannya daripada kita. Tapi, kayaknya para petani kita kan gak mau gitu," tandasnya.
Post a Comment